Minggu, 12 Juni 2011

Dasar Manajemen

Menurut George R. Terry, manajemen adalah pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan sebelumnya melalui usaha-usaha orang lain. Pada bagian lain Terry juga mengatakan bahwa manajemen adalah proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan planning, organizing, actuating, controlling, dan evaluation dimana pada masing-masing bidang digunakan baik ilmu pengetahuan maupun keahlian, dan yang diikuti secara beruntun dalam rangka usaha mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

Planning (Perencanaan)
Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat rumit. Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir merumuskan perencaan merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut :
1. Tindakan apa yang harus dikerjakan ?
2. Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ?
3. Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ?
4. kapankah tindakan itu harus dikerjakan ?
5. Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ?
6. Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ?
Menurut Stoner Planning adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran tadi.
Positif dan Negatif Perencanaan :
        Sisi Positif:
    Membantu melihat masa depan
    Koordinasi semakin baik
    Mengurangi ketidakpastian
    Lebih mendekatkan organisasi ke tujuannya
        Sisi Negatif:
    Waktu dan tenaga ekstra
       Penekanan yang berlebihan pada perencanaan mengakibatkan ketidakseimbangan dengan fungsi lainnya

Organizing (Pengorganisasian)
Organizing (organisasi) adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran. Pengorganisasian dapat diartikan sebagai keseluruhan kegiatan atau aktivitas manajemen dalam mengelompokkan orang-orang dan penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta tanggungjawab masig-masing dengan tujuan terciptanya kegiatan atau aktivitas yang efektif dalam mencapai tujuan yang sebenarnya. Dengan kata lain, pengorganisasian mempunyai fungsi meliputi penyusunan struktur organisasi perusahaan dan pendelegasian wewenangnya.
Langkah-langkah/proses pengorganisasian:
a. Perumusan Tujuan
b. Penetapan Tugas pokok
c. Perincian Kegiatn
d. Pengelompokan kegiatan dalam fungsi-fungsi
e. Departementasi
f. Penetapan otoritas organisasi
g. Staffing
h. Facilitating
Organizing mempunyai fungsi:
Melakukan pembagian kerja dan mengatur kerja sama sebaik-baiknya.
Mencegah kelambatan dan kesulitan kerja.
Mencegah kesimpangsiuran/ keterlambatan kerja
Menentukan pedoman-pedoman kerja.

Actuating (Pengarahan / Penggerakan)
Pengarahan adalah tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota organisasi melakukan kegiatan yang sudah ditentukan ke arah tercapainya tujuan. Pengarahan ini banyak menyangkut masalah pemberian motivasi kepada para anggota organisasi (bawahan), pemecahan masalah, pengembangan komunikasi, dan kepemimpinan (leadership).
Motivasi adalah proses pemberi motif (penggerak) kepada karyawan untuk dapat bekerja sedemikian rupa sehingga tujuan organisasi secara efisien dapat tercapai.
Faktor-faktor penting yang mempengaruhi motivasi adalah:
a. Kebutuhan pribadi
b. Tujuan dan presepsi individu atau kelompok
c. Cara untuk mewujudkan kebutuhan, tujuan, dan persepsi.
Jenis motivasi ada 2, yaitu:
a.  Motivasi positif (merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan cara penambahan tingkat kepuasan tertentu)
b.  Motivasi Negatif (merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan cara menakuti atau mendorong seseorang melakukan sesuatu dengan cara terpaksa)
Kepemimpinan adalah proses yang dapat memotivasi orang lain untuk bekerja kearah pencapain tujuan tertentu. Dalam kepemimpinan terdapat tiga faktor utama:
a. Kekuasaan (power)
b. Wewenang (authority)
c. Pengaruh (Influence)

Pengawasan (Controlling)
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan semula.
Pengawasan atau pengendalian adalah aktivitas untuk menemukan, mengoreksi adanya penyimpagan-penyimpangan dari hasil yang telah dicapai dibandingkan dengan rencana kerja yang telah ditetapkan.
Proses dasar pengendalian adalah:
a. Menetapkan standart
b. Mengukur prestasi kerja
c. Menentukan apakah prestasi kerja memenuhi standart
d. Membetulkan penyimpangan/mengambil tindakan korektif
Tujuan dari pengawasan yakni:
a.  Mengusahakan agar apa yang direncanakan menjadi kenyataan.
b.  Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan serta kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan rencana berdasarkan penemuan-penemuan dan dapat diambil tindakan untuk memperbaikinya baik pada waktu ini ataupun akan datang.
c. Agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan intruksi yang telah dikeluarkan.
Faktor-faktor yang mengharuskan pengendalin harus ada:
a. Sasaran individu dan organizing biasanya berbeda.
b. Adanya suatu keterlambatan antara waktu sasaran yang dirumuskan dengan saat    merealisasikan.
c. Pengendalian proses (untuk memproses sekumpulan tindakan yang memastikan bahwa organisasi bekerja untuk mencapai tujuan)
Tahap pengendalian proses:
a. Perencanaan (planning)
b. Pelaksanaan tindakan (execution)
c. Evaluasi tindakan (evaluation)

Evaluation
Evaluasi betujuan untuk menilai seberapa besar pencapaian target dan standar keberhasilan dari hasil/ tujuan yang telah tercapai. Evaluasi ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan untuk kegiatan-kegiatan berikutnya.
Manajemen penting digunakan dalam organisasi karena :
1. Tidak ada organisasi yang berhasil baik tanpa menerapkan manajemen secara baik.
2.  Manajemen menetapkan tujuan, usaha untuk mencapai tujuan serta memanfaatkan sumber daya secara efektif dan efisien.
3.  Manajemen mengakibatkan pencapaian tujuan/hasil secara teratur.
4.  Manajemen perlu untuk kemajuan da pertumbuhan.
5.  Manajemen merupakan suatu pedoman pikiran dan tindakan.
Contohnya:
MANAJEMEN TBM CALCANEUS:
Tahapan-tahapan dalam operasional TBM :POACE
1. Planning
- Pendataan informasi– panpel
2. Organizing
- Pendelegasian tim dan pembagian job skription
- Administrasi dan logistik
3. Actuating
- On stage
- Koordinasi
- Dokumentasi
4. Controlling
- Debriefing
5. Evaluation
- Evaluasi bertahap/ menyeluruh.


Jumat, 07 Mei 2010

Obesitas Balita


Faktor yang Menetukan Keadaan Obesitas pada Anak
Kegemukan sebenarnya disebabkan oleh 2 hal utama yaitu makan melebihi kebutuhan tubuh dan kurang menggunakan energi seperti kurangnya aktivitas sehari-hari.5 Selain kedua penyebab tersebut, ada faktor lain yang memegang peranan cukup penting yaitu :1
• Hereditar.
Obesitas dipengaruhi oleh faktor keturunan. Orang tua yang salah satunya menderita obesitas, maka 40-50% anakp-anaknya menderita obesitas. Sedangkan apabila kedua orang tuanya obesitas maka 70-80% anak-anaknya dipastikan menderita obesitas.

• Gangguan emosi.
Gangguan emosi merupakan sebab terpenting obesitas anak besar dan remaja. Pada anak yang sedang bersedih hati dan memisahkan diri dari lingkungannya tidak timbul rasa lapar yang berlebihan sebagai konferensi terhadap masalahnya.

• Gangguan hormon.
Walaupun sangat jarang, ada kalanya obesitas disebabkan oleh tidak adanya keseimbangan antara hormon, seperti pada sinroma cushing, hiper aktifitas adrenokortikal, hipogonadisme dan penyakit hormone lain.
• Faktor Sosial Ekonomi. Dengan semakin meningkatnya ekonomi seseorang maka semakin meningkat pula konsumsi makanannya baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
• Pendidikan orang tua.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Sayogo dan Corric (1993) menunjukkan bahwa adanya hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan dan prilaku orang tua khususnya ibu tehadap kebutuhan energy dan protein remaja

• Faktor aktifitas fisik.
Gaya hidup yang kurang menggunakan aktifitas fisik akan mempengaruhi terhadap kondisi tubuh seseorang. Meningkatnya kesibukan juga menyebabkan seseorang tidak lagi mempunyai waktu yang cukup untuk berolahraga secara teratur.


Menentukan Obesitas Pada anak
Obesitas terjadi karena adanya kelebihan energi yang disimpan dalam jaringan lemak. Gangguan keseimbangan energi ini dapat disebabkan oleh faktor eksogen (obesitas primer) sebagai akibat nutrisional (90%) dan faktor endogen (obesitas sekunder) akibat adanya kelainan hormonal, sindrom/defek genetik (meliputi 10%).6
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah memastikan apakah anak memiliki berat badan berlebih? Secara singkat, BB lebih dapat dilihat dengan memperhatikan KMS anak. Apabila di atas garis hijau, maka kemungkinan anak memiliki berat badan berlebih. Selanjutnya, dilihat tinggi badan anak, proporsionalkah? Dari WHO-NCHS, tidak ada klasifikasi overweight atau obesitas. Sehingga, indikator ini sulit dilihat secara objektif.7
Cara untuk membuat penilaian status gizi lebih (obesitas) pada anak yaitu cara medis (klinis) dalam pelayanan kesehatan individu anak, dan cara antropometri pada populasi anak. Sampai sekarang perhatian utama cara anhtropometri adalah untuk menentukan status gizi kurang (KEP) terutama pada balita. Sedangkan mengenai cara authropometri untuk menilai gizi lebih (obesitas), khususnya untuk anak lebih tua dan remaja belum mendapat perhatian. Belum tedapat suatu kesepakatan tentang kriteria gizi lebih yang biasanya terpadapt pada anak yang lebih besar, remaja dan bahkan orang dewasa, dapat dipegunakan untuk keperluan penelitian epidemiologi gizi.1
Kriteria gizi lebih berdasarkan indeks BB/TB adalah sebagai berikut Kategori BB/TB (%)
Obesitas super
>200
Obesitas berat
150-200
Obesitas sedang 135-150
Obesitas ringan 120-135
Over weight
110-120 BB/TB ; Presentase BB terukur BB persentil ke 50 pada baku standar NCHS yang bersamaan dengan tinggi badan terukur.1


Dampak Yang Ditimbulkan Pada Anak Yang Mengalami Obesitas

Gizi lebih pada anak merupakan fakto resiko untuk penyakit pernafasan dan kardiovaskuler dampak pada anak antara lain karena pertumbuhan dan perkembangan fisik yang lebih cepat matang, sehingga pada anak wanita mendapat Gemuk biasanya disebabkan karena tumpukan kalori atau bahan bakar yang tidak digunakan oleh pemiliknya. Bahan bakar berlebih ini ditimbun dalam bentuk lemak di bawah kulit. Bukan saja di bawah kulit, bahkan di mana saja. Otomatis timbunan bahan bakar ini membuat berat badan lebih dari semestinya.8
Banyak sekali akibat yang ditimbulkan oleh tumpukan ini bagi fungsi tubuh sehari-hari. Kulit yang berlipat-lipat mengundang perubahan pada struktur kulit. Tulang tungkai yang menyangga badan atasnya yang begitu berat juga berubah (bengkok). Bahkan jalan udara pun bisa terganggu kelancarannya akibat timbunan lemak di sekitar jalan napas.8
Bahan bakar yang berlebih ini juga membebani kerja beberapa bagian tubuh, misalnya kelenjar ludah perut atau yang dikenal sebagai pankreas. Ini yang kemudian dapat menimbulkan persoalan serius ketika ia dewasa. Pankreas mengolah gula (karbo hidrat) yang berlebihan untuk disimpan sebagai cadangan makanan. Kalau ia bekerja terlampau berat bertahun-tahun maka kemampuannya mengolah gula yang berlebih itu menurun sebelum waktunya dan gula di dalam darah tak semua tersimpan rapi. Faktor keturunan amat berperan dalam keadaan ini. Gula di dalam darah jadi tinggi dan gula ini berpotensi merusak jaringan tubuh bila dibiarkan berlama-lama.8
Selain itu dampak lain yang bisa ditimbulkan dari obesitas pada anak-anak adalah :9
1. Pada saluran pernafasan bayi, obesitas meningkatkan risiko infeksi saluran pernafasan bagian bawah karena terbatasnya kapasitas paru-paru

2. Menyebabkan penyumbatan saluran pernafasan, akibat pembesaran tonsil (amandel) sehingga menyebabkan gangguan tidur, gejala-gejala penyakit jantungdan kadar oksigen dalam darah yang tidak normal. Keluhan lain nafas menjadi pendek,

3. Obesitas dapat menyebabkan kulit seing lecet karena gesekan, anak merasa gerah/panas, sering disertai biang keringat, maupun jamur pada lipatan-lipatan kulit

4. Obesitas dapat juga menghambat gerakan anak
5. Hipertensi (tekanan darah tinggi) pada masa pubertas, penumpukan lemak dalam darah, penyakit jantung koroner, penyempitan pembuluh darah, dan tekanan darah tinggi bertambah parah masa dewasa
6. Selain itu obesitas dapat juga memicu terjadinya penyakit kencing manis. Cara Mengatasi Obesitas pada Anak Anak yang obesitas, terutama apabila pembentukan jaringan lemaknya (the adiposity rebound) terjadi sebelum periode usia 5-7 tahun, memiliki kecenderungan berat badan berlebih saat tumbuh dewasa. Berat badan anak pada kasus obesitas tidak boleh diturunkan, karena penyusutan berat akan sekaligus menghilangkan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan. Laju pertumbuhan berat badan sebaiknya dihentikan atau diperlambat sampai proporsi berat terhadap tinggi badan mencapai normal. Perlambatan ini dapat dicapai dengan cara mengurangi makan sambil memperbanyak olahraga.10
Sebaliknya untuk mengatasi obesitas anak atau mencegah anak Anda agar tidak mengalami obesitas, langkah-langkah yang dapat Anda lakukan antara lain sebagai berikut:9

• Perhatikan makanan yang akan diberikan untuk anak, Kurangi mengkonsumsi makanan cepat saji atau fast food, makanan ringan dalam kemasan, minuman ringan, cemilan manis atau makanan dengan kandungan lemak tinggi. Sebaliknya, sajikan daging dan sayuran segar. Perbanyak konsumsi buah dan susu yang baik untuk pertumbuhan anak. Berikan porsi yang sesuai dan jangan terlalu berlebihan.
• Berikan sarapan dan bekal untuk anak. Sarapan merupakan awal baik untuk anak saat memulai harinya. Ini diperlukan agar anak dapat kuat saat beraktivitas di sekolah dan mencegah makan berlebihan setelahnya. Dengan membawa makanan dari rumah, orang-tua dapat mengontrol gizi anak dan menghindari agar anak tidak perlu jajan di luar.

• Perbaiki teknik mengolah makanan. Jangan terlalu banyak menggoreng makanan agar tidak terlalu banyak lemak yang dikonsumsi. Anda dapat mencoba untuk mengukus, merebus atau memanggang makanan agar makanan lebih sehat.

• Tetapkan aturan makan. Biasakan agar anak Anda makan di meja makan bukan di depan televisi atau komputer. Banyak orang akan tidak menyadari berapa banyak makanan yang sudah disantapnya bila dia makan sambil menikmati tayangan televisi atau di depan komputer.

• Batasi kegiatan menonton televisi, video game atau penggunaan computer. Melakukan kegiatan tersebut akan membuat anak Anda malas bergerak, maka diperlukan aturan tegas tentang berapa lama kegiatan ini boleh dilakukan. Selanjutnya, Anda dapat membantu anak Anda agar menyenangi hiburan lain seperti bersepeda, bermain bola atau sekedar lompat tali.
• Lakukan kegiatan yang memerlukan aktivitas fisik. Anda dan anak-anak dapat merencanakan untuk melakukan kegiatan olahraga bersama seperti jogging, lari pagi, berenang, badminton atau olahraga lainnya. Atau rencanakan liburan bersama di pantai, kebun binatang atau taman sehingga Anda dan anak dapat lebih banyak berjalan kaki.



Kesimpulan
Berdasarkan uraian mengenai obesitas pada anak yang telah dijelaskan di atas. Maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah sebagai berikut :
1. Obesitas pada anak dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti hereditary, gangguan emosi, gangguan hormone, faktor social ekonomi, pendidikan orang tua, dan faktor aktifitas fisik.

2. Obesitas pada anak dapat ditentukan dengan cara melihat KMS anak, menggunakan grafik IMT ataupun dengan metode antropometri.

3. Dampak yang ditimbulkan dari obesitas pada anak adalah dapat meningkatkan risiko infeksi saluran pernafasan, dapat menyebabkan penyumbatan saluran pernafasan, dapat menyebabkan kulit seing lecet karena gesekan, dapat juga menghambat gerakan anak, dapat menyebabkan Hipertensi (tekanan darah tinggi) pada masa pubertas, serta dapat juga memicu terjadinya penyakit kencing manis.

4. Cara mengatasi obesitas pada anak yaitu dengan memperhatikan makanan yang akan diberikan untuk anak, memberikan sarapan dan bekal untuk anak, memperbaiki teknik mengolah makanan, menetapkan aturan makan, mematasi kegiatan menonton televisi, video game atau penggunaan computer, dan melakukan kegiatan yang memerlukan aktivitas fisik


Saran

1. Kegemukan ataupun obesitas yang terjadi pada anak bukanlah merupakan suatu hal yang tidak bias diselesaikan, tetapi selalu ada solusi untuk menyelesaikannya.

2. Anak yang gemuk memang terlihat lucu, tetapi kegemukan itu akan berbahaya bagi si anak sendiri. Jadi sebaiknya orang tua tidak memberikan makanan yang terlalu berlebihan kepada anak. 




DAFTAR PUSTAKA
1. Ongkos, Marsel. 2002. Hubungan Antara Gizi Lebih (Obesitas) dengan Tingkat Kemampuan Fisik pada Anak Sekolah di SDK Ruteng V Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai Propinsi Nusa Tenggara Timur.. Skripsi.
2. Sari, Yulia Permata. 2009. Mencegah Obesitas Pada Anak. (online). (www.mediaindonesia.com, diakses tanggal 9 Oktober 2009, pukul 20.00 WITA).
3. Anonym. 2008. Obesitas pada Anak-Anak. (Online). (www.beingmom.com, diakses tanggal 9 oktober 2009, pukul 20.00 WITA).
4. Radjab, Fatmawati. 2002. Konsumsi Makanan dan Kegemukan (Obesitas) di SD Nusantara Kota Makassar Tahun 2002. Skripsi
5. Wijayanti, Siwi Praptining. 2007. Hubungan antara Tingkat Pendapatan Keluarga dan Tingkat Pengetahuan Gizi dengan Keadaan Obesitas Anak pada Siswa SD Islam Terpadu Ihsanul Fikri Magelang. Skripsi

6. Mandang, Martini Shintya. 2009. Obesitas Anak Usia Dini Pada Kelompok Bermain di Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo
7. Rahma. 2008. Obesitas pada Anak Balita. (online). (geasy.wordpress.com diakses tanggal 9 oktober 2009, pukul 20.00 WITA).

8. Tanjung, Aries. 2009. Obesitas pada Anak. (online). (www.tabloidnova.com. diakses tanggal 9 oktober 2009, pukul 20.00 WITA).

9. Anonym. 2006. Obesitas pada Anak. (online). (www.conectique.com diakses tanggal 9 oktober 2009, pukul 20.00 WITA).

10. Rahmawati. 2008. Obesitas pada Anak Balita.(www.geasy.wordpress.com)

Anatomi dan Fisiologi Payudara Normal

Payudara berfungsi memproduksi ASI, terdiri dari lobulus-lobulus yaitu kelenjar yang menghasilkan ASI, tubulus atau duktus yang menghantarkan ASI dari kelenjar sampai pada puting susu (nipple), pembuluh darah sebagai pemberi nutrisi dan saluran-saluran limfe yang akan berkumpul pada KGB aksila fungsinya membawa cairan jaringan dan penyaring terhadap penyebaran bakteri dan sel-sel kanker, saluran limfe tidak dapat secara sempurna menyaring sel-sel kanker sehingga memungkinkan terjadinya penyebaran pada organ tubuh lainnya, jaringan payudara dilindungi oleh jeringan lemak dan ligamen-ligamen. Umumnya keganasan pada payudara diberi nama berdasarkan asal sel kanker yaitu dari duktus atau lobulus.

Payudara tersusun dari jaringan lemak yang mengandung kelenjar-kelenjar yang bertanggungjawab terhadap produksi susu pada saat hamil dan setelah bersalin. Setiap payudara terdiri dari sekitar 15-25 lobus berkelompok yang disebut lobulus, kelenjar susu, dan sebuah bentukan seperti kantung-kantung yang menampung air susu (alveoli). Saluran untuk mengalirkan air susu ke puting susu disebut duktus. Sekitar 15-20 saluran akan menuju bagian gelap yang melingkar di sekitar puting susu (areola) membentuk bagian yang menyimpan air susu (ampullae) sebelum keluar ke permukaan.

Kedua payudara tidak selalu mempunyai ukuran dan bentuk yang sama. Bentuk payudara mulai terbentuk lengkap satu atau dua tahun setelah menstruasi pertamakali.Hamil dan menyusui akan menyebabkan payudara bertambah besar dan akan mengalami pengecilan (atrofi) setelah menopause.

Payudara akan menutupi sebagian besar dinding dada. Payudara dibatasi oleh tulang selangka (klavikula) dan tulang dada (sternum). Jaringan payudara bisa mencapai ke daerah ketiak dan otot yang berada pada punggung bawah sampai lengan atas (latissimus dorsi).

Kelenjar getah bening terdiri dari sel darah putih yang berguna untuk melawan penyakit. Kelenjar getah bening didrainase oleh jaringan payudara melalui saluran limfe dan menuju nodul-nodul kelenjar di sekitar payudara sampai ke ketiak dan tulang selangka. Nodul limfe berperan penting pada penyebaran kanker payudara terutama nodul kelenjar di daerah ketiak.

Patologi Anatomi Tumor/ Kanker Payudara

Patologi anatomi atau kelainan anatomi payudara yang paling sering terjadi disebabkan oleh tumor. Tumor terdiri dari tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak memiliki karakter sel yang sangat mirip dengan jaringan asalnya dan relatif tidak berbahaya karena umumnya tumor jinak tetap dilokalisasi, tidak dapat menyebar ke tempat lain, dan mudah untuk dilakukan pengangkatan tumor dengan pembedahan lokal. Tumor dikatakan ganas apabila dapat menembus dan menghancurkan struktur yang berdekatan dan menyebar ke tempat yang jauh (metastasis) dan umumnya dapat menyebabkan kematian. Sifat ini sesuai dengan penamaannya kanker yang berasal dari bahasa Latin yang berarti kepiting, melekat pada setiap bagian dan mencengkeram dengan erat seperti seekor kepiting.

Tumor ganas atau kanker payudara juga memiliki beberapa tipe, antara lain :

· Ductal Carcinoma In-Situ (DCIS)

Merupakan tipe kanker payudara yang paling dini dan terbatas hanya di dalam sistem duktus.

· Infiltrating Ductal Carcinoma (IDC)

Tipe yang paling sering terjadi, mencapai 78% dari semua keganasan. Pada pemeriksaan mammogram didapatkan lesi berbentuk seperti bintang (stellate) atau melingkar. Apabila lesi berbentuk seperti bintang maka prognosis atau angka kesembuhan pasien sangat rendah.

· Medullary Carcinoma

Tipe ini paling sering terjadi pada wanita berusia akhir 40 tahun dan 50 tahun. Menghasilkan gambaran sel seperti bagian abu-abu (medulla) pada otak. Terjadi sebanyak 15% dari kasus kanker payudara.

· Infiltrating Lobular Carcinoma (ILC)

Tipe kanker payudara yang biasanya tampak sebagai penebalan di kuadran luar atas dari payudara. Tumor ini berespon baik terhadap terapi hormon. Terjadi sebanyak 5% dari kasus kanker payudara.

· Tubular Carcinoma

Tipe ini banyak ditemukan pada wanita usia 50 tahun keatas. Pada pemeriksaan mikroskopik gambaran struktur tubulusnya sangat khas. Terjadi sebanyak 2% dari kasus kanker payudara dan angka 10 ysr (year survival rate) mencapai 95%.

· Mucinous Carcinoma (Colloid)

Kanker payudara yang angka kesembuhannya paling tinggi. Perubahan yang terjadi terutama pada produksi mucus dan gambaran sel yang sulit ditentukan. Terjadi sebanyak 1%-2% dari seluruh kasus kanker payudara.

· Inflammatory Breast Cancer (IBC)

Tipe kanker payudara yang paling agresif dan jarang terjadi. Kanker ini dapat menyebabkan saluran limfe pada payudara dan kulit terbuntu. Disebut inflammatory (keradangan) karena penampakan kanker yang membengkak dan merah. Di Amerika, terjadi 1%-5% dari seluruh kasus kanker payudara.

Etiologi

Menurut Moningkey dan Kodim, penyebab spesifik kanker payudara masih belum diketahui, tetapi terdapat banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara diantaranya:

1. Faktor reproduksi

Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan risiko terjadinya kanker payudara adalah nuliparitas, menarche pada umur muda, menopause pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama pada umur tua. Risiko utama kanker payudara adalah bertambahnya umur. Diperkirakan, periode antara terjadinya haid pertama dengan umur saat kehamilan pertama merupakan window of initiation perkembangan kanker payudara. Secara anatomi dan fungsional, payudara akan mengalami atrofi dengan bertambahnya umur. Kurang dari 25% kanker payudara terjadi pada masa sebelum menopause sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh sebelum terjadinya perubahan klinis.

2. Penggunaan hormon

Hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara. Laporan dari Harvard School of Public Health menyatakan bahwa terdapat peningkatan kanker payudara yang signifikan pada para pengguna terapi estrogen replacement. Suatu metaanalisis menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat risiko kanker payudara pada pengguna kontrasepsi oral, wanita yang menggunakan obat ini untuk waktu yang lama mempunyai risiko tinggi untuk mengalami kanker payudara sebelum menopause. Sel-sel yang sensitive terhadap rangsangan hormonal mungkin mengalami perubahan degenerasi jinak atau menjadi ganas.

3. Pernah menderita penyakit payudara non-kanker

1. Menarche (menstruasi pertama) sebelum usia 12 tahun, menopause setelah usia 55 tahun dan kehamilan pertama setelah usia 30 tahun.

2. Pemakaian pil KB atau terapi sulih estrogen

3. Obesitas (kegemukan) pasca menopause

4. Konsumsi alkohol yang berlebih

5. Pemakaian DES (dietilstilbestrol) untuk mencegah keguguran

6. Pemaparan terhadap penyinaran (radiasi), terutama pada dada

7. Pemaparan terhadap bahan-bahan kimia seperti pestisida

1. Obesitas

Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengan kanker payudara pada wanita pasca menopause. Variasi terhadap kekerapan kanker ini di negara-negara Barat dan bukan Barat serta perubahan kekerapan sesudah migrasi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh diet terhadap terjadinya keganasan ini.

  1. Konsumsi lemak

Konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor risiko terjadinya kanker payudara. Willet dkk. melakukan studi prospektif selama 8 tahun tentang konsumsi lemak dan serat dalam hubungannya dengan risiko kanker payudara pada wanita umur 34 sampai 59 tahun.

  1. Radiasi

Eksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas meningkatkan terjadinya risiko kanker payudara. Dari beberapa penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa risiko kanker radiasi berhubungan secara linier dengan dosis dan umur saat terjadinya eksposur.

  1. Riwayat keluarga dan faktor genetic

Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat penderita yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara. Terdapat peningkatan risiko keganasan pada wanita yang keluarganya menderita kanker payudara. Pada studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan dengan gen tertentu. Apabila terdapat BRCA 1, yaitu suatu gen kerentanan terhadap kanker payudara, probabilitas untuk terjadi kanker payudara sebesar 60% pada umur 50 tahun dan sebesar 85% pada umur 70 tahun. Faktor Usia sangat berpengaruh -> sekitar 60% kanker payudara terjadi di usia 60 tahun. Resiko terbesar usia 75 tahun.

Epidemiologi Kanker Payudara

Menurut WHO 8-9% wanita akan mengalami kanker payudara. Ini menjadikan kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita. Setiap tahun lebih dari 250,000 kasus baru kanker payudara terdiagnosa di Eropa dan kurang lebih 175,000 di Amerika Serikat. Masih menurut WHO, tahun 2000 diperkirakan 1,2 juta wanita terdiagnosis kanker payudara dan lebih dari 700,000 meninggal karenanya.

Belum ada data statistik yang akurat di Indonesia, namun data yang terkumpul dari Rumah sakit menunjukkan bahwa kanker payudara menduduki ranking pertama

diantara kanker lainnya pada wanita.

Data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan menyebutkan kanker yang paling banyak mendera masyarakat adalah kanker payudara dan kanker leher rahim (serviks). Data Dinas menyebutkan penderita kanker seviks dan payudara terbesar ada di kota Makassar, Kabupaten Gowa, Wajo, Bone, dan Luwu Utara. Kasus kanker payudara yang tercatat sebanyak 203 kasus di rumah sakit, dan 316 di puskesmas. Lalu kanker serviks 109 kasus di rumah sakit, dan 275 kasus di puskesmas. Sedangkan pada 2009 jumlah kasus kanker payudara 252 di rumah sakit dan 600 di puskesmas. Sedangkan kasus kanker serviks 97 di rumah sakit dan 177 di puskesmas. (Tempo, 2010).

Anamnesis:

Tanda dan keluhan:

· Pembesaran dan penebalan payudara dan daerah sekitarnya

· Perubahan bentuk dan ukuran payudara

· Keluarnya cairan abnormal (discharge) pada puting susu, pembesaran atau inversi putting susu

· Rigiditas pada kulit payudara gambaran seperti kulit jeruk (peau de orange)

· Pembesaran KGB

Gejala

Gejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari jaringan payudara di sekitarnya, tidak menimbulkan nyeri dan biasanya memiliki pinggiran yang tidak teratur.

Pada stadium awal, jika didorong oleh jari tangan, benjolan bisa digerakkan dengan mudah di bawah kulit. Pada stadium lanjut, benjolan biasanya melekat pada dinding dada atau kulit di sekitarnya. Pada kanker stadium lanjut, bisa terbentuk benjolan yang membengkak atau borok di kulit payudara. Kadang kulit diatas benjolan mengkerut dan tampak seperti kulit jeruk.

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan adalah benjolan atau massa di ketiak, perubahan ukuran atau bentuk payudara, keluar cairan yang abnormal dari puting susu (biasanya berdarah atau berwarna kuning sampai hijau, mungkin juga bernanah), perubahan pada warna atau tekstur kulit pada payudara, puting susu maupun areola (daerah berwana coklat tua di sekeliling puting susu), payudara tampak kemerahan, kulit di sekitar puting susu bersisik, puting susu tertarik ke dalam atau terasa gatal, nyeri payudara atau pembengkakan salah satu payudara. Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit.

Diagnose

Pemeriksaan histologik terhadap biopsi massa adalah metode diagnostik definitif. Diagnosis patologik memberi informasi : tipe histologik, ukuran, stadium penyakit, dan status reseptor estrogen dan progesteron.

· Riwayat medis

Deteksi dan diagnosis kanker payudara diawali dengan riwayat penyakit pribadi dan keluarga yang berkaitan dengan patofisiologi payudara. Hal ini dikaitkan dengan faktor risiko.

· Pemeriksaan payudara klinik

Pemeriksaan fisik terhadap suatu massa payudara berguna unutk membedakan kanker dan penyebab lain pada penyakit yang telah lanjut.

· Mammografi

Mammografi adalah pemeriksaan sinar-x terhadap payudara. Skrining kanker payudara dengan mammografi dianjurkan untuk perempuan berusia lebih dari 40 tahun dengan risiko standar. Tujuan utama pemeriksaan mammografi adalah untuk mengenal secara dini keganasan pada payudara. Berdasarkan penyelidikan, jika mammografi dan ultrasonografi dipakai bersama-sama dalam prosedur diagnostik, maka akan diperoleh nilai ketepatan diagnosis sebesar 97%. Mammografi terutama berperan pada payudara yang mempunyai jaringan lemak yang dominan serta jaringan fibroglandular yang relatif lebih sedikit dan ini biasanya ditemukan pada wanita dewasa di atas umur 40 tahun yang pada umur tersebut kekerapan akan terjadinya keganasan payudara makin meningkat. Peranan mammografi menjadi berkurang pada payudara yang mempunyai jaringan fibroglandular padat dimana keadaan ini sering terdapat pada wanita muda dibawah 30 tahun. Pada mammografi, perbedaan kepadatan suatu tumor dengan jaringan di sekitarnya dapat jelas terlihat terutama pada payudara wanita tua, hal ini disebabkan karena absorbsi sinar X oleh jaringan tumor akan lebih banyak dari pada jaringan sekitarnya. Umumnya pasien tidak datang berobat dengan bentuk kanker jinak. Namun sekitar 80 % pasien baru malaporkan penyakitnya jika telah terjadi lesi pada kanker jinak tersebut. Mammografi dapat memberikan gambaran yang cukup jelas jika terindikasi terjadinya kanker.

· Ultrasonografi (USG)

USG payudara biasanya digunakan untuk mengevaluasi abnormalitas yang ditemukan pada pemeriksaan skrining maupun diagnostik mammografi. USG memiliki resolusi kontras yang sangat baik, misalnya dapat membedakan bayangan cairan (kista) dengan struktur normal jaringan payudara, Namun USG tidak memilki resolusi spatial sebaik mammografi sehingga tidak dapat memberikan gambaran struktur payudara sedetail mammografi. USG juga tidak dapat memberikan mikrokalsifikasi yang merupakan predicton adanya keganasan pada payudara. Namun makrokalsifikasi dapat terlihat pada USG. USG terutama berperan pada payudara yang padat yang biasanya ditemui pada wanita muda, dimana jenis payudara ini kadang-kadang sulit dinilai dengan mammografi. USG juga sangat bermanfaat untuk membedakan apakah tumor itu solid atau kistik, dimana gambarannya pada mammografi hampir sama, tetapi mikroklasifikasi tak dapat dikenal dengan USG. USG sering dipergunakan untuk diagnosis kista pada payudara. Akan tetapi dengan adanya sitologi aspirasi pemakaian USG makin berkurang.

· Biopsi

Pemeriksaan mokroskopik terhadap sampel jaringan merupakan sarana evaluasi definitif bagi massa payudara.

Patomekanisme Kanker Payudara

Tumor/neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan cirri-ciri: proliferasi sel yang berlebihan dan tidak berguna yang tidak mengikuti pengaruh struktur jaringan sekitarnya.

Neoplasma yang maligna terdiri dari sel-sel kanker yang menunjukkan proliferasi yang tidak terkendali yang mengganggu fungsi jaringan normal dengan menginfiltrasi dan memasukinya dengan cara menyebarkan anak sebar ke organ-organ yang jauh. Di dalam sel tersebut terjadi perubahan secara biokimia terutama dalam intinya. Hampir semua tumor ganas tumbuh dari suatu sel di mana telah terjadi transformasi maligna dan berubah menjadi sekelompok sel-sel ganas di antar sel-sel normal.

Proses jangka panjang terjadinya kanker ada 4 fase:

1. Fase induksi: 15-30 tahun

Sampai saat ini belum dipastikan sebab terjadinya kanker, tapi factor lingkungan mungkin memegang peranan besar dalam terjadinya kanker pada manusia.

Kontak dengan karsinogen membutuhkan waktu bertahun-tahun samapi bisa merubah jaringan displasi menjadi tumor ganas. Hal ini tergantung dari sifat, jumlah, dan konsentrasi zat karsinogen tersebut, tempat yang dikenai karsinogen, lamanya terkena, adanya zat-zat karsinogen atau ko-karsinogen lain, kerentanan jaringan dan individu.

2. fase in situ: 1-5 tahun

pada fase ini perubahan jaringan muncul menjadi suatu lesi pre-cancerous yang bisa ditemukan di serviks uteri, rongga mulut, paru-paru, saluran cerna, kandung kemih, kulit dan akhirnya ditemukan di payudara.

3. fase invasi

Sel-sel menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi meleui membrane sel ke jaringan sekitarnya ke pembuluh darah serta limfe.

Waktu antara fase ke 3 dan ke 4 berlangsung antara beberpa minggu sampai beberapa tahun.

4. fase diseminasi: 1-5 tahun

Bila tumor makin membesar maka kemungkinan penyebaran ke tempat-tempat lain bertambah.

Faktor resiko kanker payudara

· Riwayat keluarga kanker payudara

· Mutasi genetik (BRCA1, BRCA2 dan lainya)

· Riwayat hiperplasia epitelial atau riwayat lobular carcinoma in situ (LCIS)

· Riwayat papilomatosis

· Hamil pertama > 30 tahun

· Riwayat memakai estrogen lama

· Menstruasi pertama kali dibawah usia 12 tahun

· Menopause > 50 tahun

Penatalaksanaan

Biasanya pengobatan dimulai setelah dilakukan penilaian secara menyeluruh terhadap kondisi penderita, yaitu sekitar 1 minggu atau lebih setelah biopsi. Pengobatannya terdiri dari pembedahan, terapi penyinaran, kemoterapi dan obat penghambat hormon.

Terapi penyinaran digunakan untuk membunuh sel-sel kanker di tempat pengangkatan tumor dan daerah sekitarnya, termasuk kelenjar getah bening.

Kemoterapi (kombinasi obat-obatan untuk membunuh sel-sel yang berkembangbiak dengan cepat atau menekan perkembangbiakannya) dan obat-obat penghambat hormon (obat yang mempengaruhi kerja hormon yang menyokong pertumbuhan sel kanker) digunakan untuk menekan pertumbuhan sel kanker di seluruh tubuh.

Diet dan nutrisi:

Beberapa penelitian terakhir, menyebutkan ada enam jenis makanan yang dapat mencegah timbulnya penyakit Kanker Payudara. Simaklah, apakah ke enam jenis makanan tersebut sudah terdapat dalam daftar belanjaan atau tidak.

1. Gandum

Dalam hal ini Anda dapat mengkonsumsi gandum yang berbentuk sereal dengan segelas susu setiap pagi. Setiap gelas gandum setara dengan 10gr dari kebutuhan serat yang digunakan untuk menurunkan tingkat estrogen dalam tubuh. Para ahli berpendapat bahwa tingkat estrogen yang tinggi dalam tubuh akan semakin merangsang pertumbuhan kanker payudara.

2. Ikan Salmon dan Tuna

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di UCLA, Amerika Serikat, ditemukan bahwa para wanita yang tinggal di daerah dekat sungai dan mengkonsumsi ikan tuna dan salmon setiap hari, ternyata tingkat risiko terkena kanker payudaranya sangat kecil. Diduga karena adanya kandungan zat omega-3 yang terdapat dalam ikan tersebut.

3. Wortel dan Bayam

Wanita yang tidak pernah mengkonsumsi wortel dan bayam, juga berisiko terkena kanker payudara dua kali lebih besar, dibanding mereka yang sering mengkonsumsi kedua jenis sayuran itu.

4. Yoghurt

Pada suatu penelitian yang menggunakan yoghurt sebagai medium, diungkapkan ternyata yoghurt dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker payudara, terutama dalam jumlah yang cukup banyak.

5. Susu Kedelai Murni

Diperoleh fakta bahwa salah satu zat yang terkandung di dalam susu kedelai murni ternyata dapat menurunkan risiko terkena kanker payudara sebesar 28% dibandingkan dengan yang terdapat pada kacang kedelai olahan.

6. Jus Jeruk

Masih dalam proses penelitian yang dilakukan di Universitas Western Ontario, Canada, pada hewan percobaan, disebutkan bahwa jus jeruk bisa memperlambat pertumbuhan sel kanker payudara sampai 50%.

Pencegahan

Banyak faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan. Beberapa ahli diet dan ahli kanker percaya bahwa perubahan diet dan gaya hidup secara umum bisa mengurangi angka kejadian kanker.

Diusahakan untuk melakukan diagnosis dini karena kanker payudara lebih mudah diobati dan bisa disembuhan jika masih pada stadium dini.

Sadari, pemeriksan payudara secara klinis dan mammografi sebagai prosedur penyaringan merupakan 3 alat untuk mendeteksi kanker secara dini.

;;

Template by:
Free Blog Templates